Sabtu, 08 Juni 2013

Manfaat Dan Nilai Suatu Barang

Manfaat Dan Nilai Suatu Barang

PENGERTIAN

Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.

Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:

1. Sudah diubah bentuknya
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja,
lemari.
2. Sudah dipindahkan tempatnya
misalnya: pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ketempat bangunan.
3. Sesuai waktu penggunaannya
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
4. Sudah berpindah kepemilikan
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan.Terdiri dari:
Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia.
(misal: pakaian, perhiasan)
Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan dengan barang lain.Terdiri dari:
Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya hubungan tukar-menukar.

Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN

A.Konsumsi
1.Pengertian Konsumsi

Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatubarang dan jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan konsumen adalah orang yang mengkonsumsi barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhannya
B.Teori Perilaku Konsumen
Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya. Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.
1. Nilai guna total (total utility) adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa tertentu secara keseluruhan
2. Nilai guna maksimal (marginal utility) adalah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.

3. Nilai guna yang semakin menurun (diminishing return) atau pemenuhan secara vertical yaitu nilai guna yang diperoleh konsumen untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada mulanya meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan.

4. Nilai guna yang sama atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II yang menyatakan bahwa konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marginal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama, artinya unit terakhir dari masing-masing produk yang dikonsumsi memiliki nilai sama.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
1. Pendapatan
Semakin besar pendapatan maka jumlah konsumsi cenderung semakin besar.
Rumus antara pendapatan dan konsumsi.
Keterangan :
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Sedangkan kecenderungan menambahkan konsumsi yang dikarenakan adanyan tambahan pendapatan (MPC = Marginal Propencity to Consume) dapat dirumuskan :
Keterangan :
∆ C = Perubahan jumlah konsumsi
∆ Y = Perubahan pendapatan
Dan kecenderungan menambah tabungan dikarenakan adanya tambahan pendapatan (Marginal Propencity to Save) dirumuskan :
Keterangan :
∆ S = Perubahan tabungan
∆ T = Perubahan pendapatan
Antara MPC dan MPS diperoleh hubungan berikut.
2. Selera Konsumen
Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
Perilaku konsumen ada yang bersifat rasional dan irasional.
a. Perilaku konsumen rasional adalah konsumen yang dalam melakukan tindakan atau mengonsumsi barang berdasarkan pada akal (nalar) serta prinsip ekonomi.
Dasar pertimbangannya sebagai berikut.
1) Produk barang dapat memberikan kegunaan maksimal.
2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.

b. Perilaku konsumen yang irasional yaitu konsumen yang dalam bertindak tanpa pertimbangan, misalnya sebagai berikut.
1) Membeli barang karena merek terkenal.
2) Membeli barang karena ada bonusnya.

C.Produksi

1. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
perbankan dan perdagangan.
2. Tujuan Produksi
Tujuan produksi antara lain sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setengah jadi guna memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adlaah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa jenis-jenis faktor produksi antara lain sebagia berikut :.
1. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang tersedia di alam yang dapat digunakan dalam proses produksi.

2.Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung atua tidak menjalankan kegiatan produksi.
Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses barang dan jasa lain.
Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi.
3. Faktor Produksi Keahlian (Skill) atau Kewirausahaan
Faktor produksi keahlian (skill) atau kewirausahaan adalah keahlian seorang pengusaha untuk mengelola faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa.
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan
Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen memilih kombinasi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan sejumlah barang (produk) dan jasa dengan biaya serendah-rendahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar